Belajar fotografi terutama foto makro itu sangat memberikan tantangan tersendiri bagi saya, tingkat kesulitan dalam foto makro lebih tinggi. Kita mesti ekstra sabar dalam menangkap buruan kita apalagi kita berburu obyek untuk dijadikan foto makro dilakukan pada luar ruangan atau alam bebas. Sedikit hembusan angin yang menerpa obyek fokus yang kita dapatkan bisa gagal, maka dari itu peralatan pendukung foto makro harus selalu siap menemani kemanapun kita berburu foto makro.
Setelah melihat hasil foto makro dari para photographer dalam maupun luar negeri rasanya tangan saya gatal untuk segera mempelajari foto makro, awalnya saya bingung bagaimana harus darimana mengawali belajar foto makro, berbekal video2 tutorial dari youtube saya mencoba dari peralatan yang paling murah meriah, apalagi dengan bantuan online2 shop yang lagi ngetrend saat ini memudahkan saya untuk berbelanja kebutuhan peralatan pendukung foto makro. Satu persatu alat saya coba hingga akhirnya saya putuskan untuk membeli lensa khusus makro tentunya dengan mengorbankan lensa kit serta lensa fix saya sebagai penutup kekurangan, maklumlah harga lensanya juga lumayan menguras kantong.
Secara tidak sengaja saya menemukan lensa yang saya butuhkan untuk belajar makro dengan harga yang sangat bersahabat.
Melalui tulisan ini saya berbagi sedikit pengalaman saya belajar foto makro
Apabila ada kekurangan dan adanya kesamaan kata2 dalam penulisan hal ini dikarenakan memang ada beberapa yang saya sadur dari blog2 yang pernah saya baca, saya mohon maaf atas kekurangan tersebut
Untuk fotografi makro, lensa makro adalah pilihan yang tepat. Lensa tipe ini biasanya memiliki perbesaran 1:1 atau bahkan lebih. Namun sayang, lensa makro identik dengan harga yang mahal. Akan tetapi kita tidak perlu kuatir karena ada beberapa alternatif untuk menghasilkan foto makro yang murah meriah seperti menggunakan filter close up, reverse ring, manual extension tube dan Auto Focus Extention Tube dan satu yang tidak boleh anda tinggalkan adalah penggunaan tripod.
Berikut penjelasannya
1. LENSA MAKRO
Ini Lensa yang saya gunakan berpasangan dengan body nikon D80 |
Lensa makro adalah lensa yang khusus dibuat dan dirancang untuk menangkap gambar secara detail dan tajam, mengingat objek yang ditangkap berupa benda kecil baik yang hidup ataupun mati seperti bunga, tanaman, serangga bahkan cincin pernikahanpun tak luput untuk diabadikan.
Lensa makro mampu melakukan fokus dalam jarak yang sangat dekat dan mampu mengisi seluruh frame dengan objek dan dengan tetap menonjolkan detail dan warna dibandingkan dengan lensa normal lainnya.
Meskipun lensa makro berfungsi untuk menangkap objek kecil lensa ini juga dapat digunakan untuk berbagai macam situasi, dengan ketajamannya gambar serta warna yang dihasilkan membuat para fotografer profesional bahkan amatir bisa menghasilkan foto yang luar biasa.
Bahkan banyak fotografer profesional juga sering menggunakan lensa makro untuk fotografi portrait karena kelebihannya menangkap detail dalam fokus yang sangat tajam.
2. FILTER CLOSE UP
Filter Close-up biasanya disebut juga dengan nama Diopter Lens atau bahasa umumnya adalah kaca pembesar yang berkualitas tinggi.
Cara penggunaannya pun sangat mudah, kita hanya perlu memasang didepan lensa seperti kita memasang filter UV
Tujuan penggunaan filter close up ini adalah untuk mengurangi minimum focusing distance lensa sehingga kita bisa memotret dari jarak super dekat dari objek foto. Filter ini akan lebih baik dipakai pada lensa kamera dgn focal length panjang (85mm keatas).
Dengan cara ini walaupun tidak memiliki lensa makro, dengan lensa kit biasa juga sudah bisa digunakan untuk foto makro.
Akan tetapi butuh kesabaran untuk menghasilkan foto dengan kualitas yang bagus.
3. REVERSE RING
Reverse Ring adalah alat bantu untuk memasang lensa pada body kamera dengan posisi terbalik, sehingga lensa dapat digunakan untuk foto makro.
Kelemahan dengan cara ini adalah kita kehilangan koneksi elektronik kamera dengan lensa.
Selain itu aparture yang terbaca adalah aparture terkecil kisaran pad f/16 sehingga begitu anda membidik objek melalui viewfinder akan terlihat sangat gelap sehingga untuk menentukan fokus pada objek perlu ekstra sabar.
Untuk cara yang satu ini anda perlu banyak cahaya yang menyinari obyek yang akan ditangkap, saran saya lebih baik jika anda melakukan secara outdor karena pencahayaan matahari sangat membantu kita guna menentukan area fokus dari obyek yang akan kita tangkap.
4. MANUAL EXTENTION TUBE
3. REVERSE RING
Reverse Ring adalah alat bantu untuk memasang lensa pada body kamera dengan posisi terbalik, sehingga lensa dapat digunakan untuk foto makro.
Kelemahan dengan cara ini adalah kita kehilangan koneksi elektronik kamera dengan lensa.
Selain itu aparture yang terbaca adalah aparture terkecil kisaran pad f/16 sehingga begitu anda membidik objek melalui viewfinder akan terlihat sangat gelap sehingga untuk menentukan fokus pada objek perlu ekstra sabar.
Untuk cara yang satu ini anda perlu banyak cahaya yang menyinari obyek yang akan ditangkap, saran saya lebih baik jika anda melakukan secara outdor karena pencahayaan matahari sangat membantu kita guna menentukan area fokus dari obyek yang akan kita tangkap.
4. MANUAL EXTENTION TUBE
Extention tube ini berbentuk seperti pipa yang dipasang di antara badan kamera dengan lensa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak fokus yang lebih dekat agar bisa fokus untuk memotret benda yang kecil.
Ketika kita menggunakan Manual Extention Tube otomatis Auto Fokus pada kamera tidak bisa berjalan seperti anda menggunakan filter close up jadi perlu kesabaran untuk mendapatkan fokus yang diinginkan maka disini penggunaan tripod sangatlah membantu kita untuk mendapatkan fokus yang diinginkan. Kisaran harga untuk alat yang satu ini antara 50 hingga 150 ribu bisa anda dapatkan di online2 shop yang ada.
5. AUTO FOKUS EXTENTION TUBE
Maaf saya menggunakan foto dari askthephotographer.com |
Alat ini sama bentuknya seperti manual extention tube yang membedakan adalah alat ini sudah dilengkapi dengan Auto Fokus, dengan demikian kita lebih mudah menentukan titik fokus pada objek yang akan kita tangkap.
Baik manual maupun yang sudah menggunakan auto fokus sama2 memiliki keuntungan utama yang sama yaitu kita bisa memakainya disemua lensa, tentunya harus disesuaikan dengan merk body kamera yang kita punya. Untuk harga berkisar antara 500ribu sampai 1 juta third partynya dan sudah banyak tersedia di Online Shop yang ada di indonesia saat ini.
Dalam foto makro Tripod, Remote kamera adalah 2 peralatan pendukung yang tidak bisa kita tinggalkan.
Fungsi tripod untuk meminimalisir goncangan atau goyangan pada kamera, sedangkan peran remote sendiri membantu anda mengeksekusi apabila fokus sudah didapatkan, kita bisa saja menggunakan jari kita untuk menekan tombol release akan tetapi ketika tangan kita sedikit gemetar itu akan membuat fokus yang kita dapatkan bergeser.
Saran saya ketika anda hunting foto makro alangkah baiknya tidak dalam keadaan lapar, karena badan gemetar akan membuat kita susah menentukan fokus yang diinginkan.
Pada foto makro ruang tajam yang dihasilkan sangatlah sempit mengingat jarak antara lensa dan objek begitu dekat, Oleh karena itu sangatlah disarankan anda menggunakan aperture atau bukaan diafragma yang sempit ( f/8 keatas ) untuk mendapatkan ruang tajam yang luas.
Mengenai penggunaan ISO pada foto makro, saya sendiri masih mencari mana yang paling pas penggunaannya ada beberapa yang menyarankan iso tinggi ada juga beberapa yang menyarankan ISO rendah, Penggunaan ISO tinggi memang dapat menyebabkan kualitas gambar yang kita tangkap terdapat banyak bintik atau grain terutama pada saat kita melakukan cropping.
Dengan kita menggunakan ISO rendah otomatis pencahayaan haruslah memadai terutama penggunaan lampu flash eksternal, karena sangat mustahil dengan aperture sempit kita dapat mengeksekusi obyek dengan baik.
Begitulah pengalaman tentang belajar foto makro yang dapat saya bagikan, saat ini saya masih terus belajar dan belajar untuk menghasilkan foto makro yang dapat dinikmati keindahannya, kedetailannya, ketajamannya.
Berikut hasil foto makro karya saya diambil menggunakan lensa fix Afd 50 mm body Nikon D80 dengan tambahan manual extension tube
Mengenai penggunaan ISO pada foto makro, saya sendiri masih mencari mana yang paling pas penggunaannya ada beberapa yang menyarankan iso tinggi ada juga beberapa yang menyarankan ISO rendah, Penggunaan ISO tinggi memang dapat menyebabkan kualitas gambar yang kita tangkap terdapat banyak bintik atau grain terutama pada saat kita melakukan cropping.
Dengan kita menggunakan ISO rendah otomatis pencahayaan haruslah memadai terutama penggunaan lampu flash eksternal, karena sangat mustahil dengan aperture sempit kita dapat mengeksekusi obyek dengan baik.
Begitulah pengalaman tentang belajar foto makro yang dapat saya bagikan, saat ini saya masih terus belajar dan belajar untuk menghasilkan foto makro yang dapat dinikmati keindahannya, kedetailannya, ketajamannya.
Berikut hasil foto makro karya saya diambil menggunakan lensa fix Afd 50 mm body Nikon D80 dengan tambahan manual extension tube
Foto ini diambil menggunakan lensa fix Afd 50mm body NikonD80 dengan tambahan manual extension tube Pencahayaan menggunakan LED strip 12 V Obyeknya kalung istri yang saya pakai |
Hasil foto makro menggunakan lensa tamron 90 mm bersanding body yang sama Nikon D80
Semoga anda menikmati hasil karya dari saya, mohon kritik dan sarannya karena itu adalah cambuk buat saya untuk dapat terus belajar dan belajar hingga dapat menghasilkan karya yang baik
Wassalam
EmoticonEmoticon