Hitam Putih

November 06, 2017

Sepeda Koembang


Foto hitam putih atau monochrome, pondasi awal sejarah dunia fotogafi.
Foto 2 warna yang mampu memberikan kesan klasik dan elegan.
Pengalaman saya dimulai ketika sedang berobat disalah satu dokter di madiun, begitu dipersilahkan masuk kedalam ruangannya saya melihat terpajang didinding begitu banyak foto2 hitam putih kenangan tiap sudut kota madiun, melihat itu semua sayapun bertanya, Ini foto era tahun berapa pak? Pak dokter menjawab " itu diera tahun 60 an ketika beliau masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Semua tertata dengan rapi, Lantas beliau bercerita alasan beliau memajang foto2 tersebut tak lain adalah supaya pasien2 beliau yang muda bisa melihat gambaran serta suasana kota madiun era itu, sedangkan bagi pasien yang seusia beliau foto2 tersebut bisa mengingat kenangan lama sambil bernostalgia kala itu.
Foto hitam putih hingga saat ini masih sangat diminati meski ada beberapa yang mengatakan foto edisi jadul.
Terus terang saya pribadi baru bisa menikmati foto2 hitam putih setelah melihat beberapa foto hasil dari para fotografer profesional baik dalam maupun luar negeri.
Ternyata menampilkan suatu moment dalam foto hitam putih bisa memberikan arti yang begitu dalam, suasana menjadi lebih dramatis apalagi didukung obyek yang mempunyai kesan tua atau lama.
Ketika saya belum mengenal fotografi yang saya tabu adalah untuk menghasilkan foto hitam putih kita mesti harus membeli film kamera yang khusus hitam putih sedangkan untuk yang berwarna filmnya pun khusus untuk cetak warna. Dengan ASA atau ISO yang berbeda, seingat saya yang paling sering saya beli ASA 400.


Akan tetapi di era digital ini semuanya dipermudah untuk menghasilkan foto hitam putih kita tinggal setting kamera ke BW dan ISO pun kita tinggal menyesuaikan sesuai kondisi cahaya yang ada. 
Bahkan foto yang berwarna sekalipun bisa kita rubah menjadi foto hitam putih dengan bantuan software photo editing baik melalui PC, Laptop bahkan Ponsel, tapi jangan lupa menggunakan format raw pada saat kita mengambil gambar agar saat proses editing ke monochrome atau bw bisa lebih baik foto yang dihasilkan daripada editing dari file berformat jpg.
Sudah banyak aplikasi2 yang menyediakan editing photo. Dijaman sekarang kita bisa langsung melihat hasil serta membuang foto yang dianggap tidak layak untuk ditampilkan, jadi kita tak lagi H2C bro dalam mencetak foto. Tancepin flashdisk atau card readernya bawa ke digital image lalu tunggu kurang lebih 15 menit jadi deh foto kita.

Dengan kemudahan yang kita dapatkan ini membantu kita untuk mengoreksi apa yang kurang dari hasil foto kita. Tanpa dicetak kita tak pernah tau hasil sesungguhnya, pengalaman saya pas liat di PC bagus pas sudah dicetak amburadul warnanya. Tempat cetak kita mesti harus coba 1 per 1 biar kita tahu mana yang hasilnya bener2 bagus. Tiap operator mesin cetak hasil cetakannya antara 1 sama lainnya beda.
Seperti biasa saya tampilkan hasil foto saya, tanpa proses editing soalnya langsung setting dari kamera.
Menanti yang dinanti


















Waktu ta pernah memilih mahal atau murah
Berapapun harganya fungsinya tetaplah sama
Cukup sekian dulu brother n sister lain waktu kita sambung lagi dengan topik yang berbeda, salam fotografi.

WASSALAM







Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

6 komentar

Write komentar
October 11, 2018 at 10:41 AM delete

Waa keren jadi mau belajar fotografi ya.jangan lupa kunjungi balik ya kenang88.blogspot.com

Reply
avatar
June 1, 2019 at 12:12 AM delete

Siap bos, terimakasih sudah berkunjung

Reply
avatar